Jumat, 22 April 2011

Hakikat Belajar dan Pembelajaran


A.    Pandangan dari berbagai ahli yang berbeda tentang belajar.
a.       Belajar menurut pandangan Skinner
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:
                           i.            Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar
                         ii.            Respons pebelajar, dan
                       iii.            Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku respons si pebelajar yang baik dibeeri hadiah. Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi hukuman dan teguran.
Guru dapat menyusun progam pembelajaranberdasarkan pandangan Skinner. Pandangan Skinner ini terkenal dengan nama teori skinner, guru perlu memperhatikan dua hal yang penting, yaitu a) pemilihan stimulus yang diskriminatif, dan b) penggunaan penguatan. Sebagai ilustrasi, apakah guru akan meminta respons ranah kognitif uatau afektif. Jika yang akan dicapai adalah sekedar “menyambut ibu kota negara Republik Indonesia adalah Jakarta,” tentu saja siswa hanya dilatih menghafal.
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan sebagai berikut:
                           i.            Kesatu, mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku siswa yang positif atau negatif.
                         ii.            Kedua, membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman, dan kegiatan luar sekulah yang dapat dijadikan penguat.
                       iii.            Ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatnya.
                       iv.            Keempat, membuat program pembelajaran. Program pembelajarn ini berisi urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, mempelajariperilaku dan evaluasi.


b.      Belajar Menurut Gagne
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memilih ketrampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari a) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan b) proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar.
Menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Komponen tersebut dilukiskan dalam Bagan 1.2 berikut.
Kondisi internal belajar                                        Hasil belajar
                                                                                               
Keadaan internal dan proses kognitif siswa
 
                                                                  Informasi Verbal
                                                                  Ketrampilan intelek
                                                                  Ketrampilan motorik
                                                                  Sikap
                                                                  Siasat kognitif

         Berinteraksi dengan

Stimulus dari lingkungan
 
                                                           
                                                            Acara Pembelajaran
                       
Kondisi eksternal belajar               
Bagan 1.2 : Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran
(Adaptasi dan Bell Gredler. 1991: 188)
Bagan 1.2 melukiskan hal-hal berikut :
1.      Belajar merupakan interaksi antara “keadaan internal dan proses kognitif siswa” dengan stimulus dari lingkungan”.
2.      Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari informasi verbal, ketrampilan intelek,ketrampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.

B.     Prinsip-Prinsip Belajar
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat.
Dalam perencanaan pembelajran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajardapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakanoleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung / berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.

C.     Pengertian Pembelajaran
Istilah “Pembelajaran” sama dengan “Intruction” atau “Pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti :
1.      Cara ( Pembuatan ) mengajar atau mengajarkan.
2.      Pengertian pembelajaran yang ditarik dari pengertian belajar menurut beberapa aliran psikologi.
a.       Menurut psikologi behavioristik
Belajar adalah perubahan  tingkah  laku karena adanya paradigm stimulus dan respon.
b.      Menurut psikologi kognitif Belajar   merupakan   proses   internal   yang   mencakup   ingatan,potensi, pengolahan informasi, dan factor yang lain. Psikologi kognitif memandang belajar adalah insight. Adapun timbulnya insight tergantung pada :
a)      Kesanggupan
b)      Pengalaman
c)      Taraf kompleksitas dari suatu situasi
d)     Latihan
e)      Trial and error
c.       Menurut psikologi humanistic
Belajar   adalah perubahan  tingkah  laku dalam mengenal  dirinya  sendiri sebagai  manusia yang unik untuk mewujudkan potensi  yang ada dalam dirinya.

D.    Ciri-Ciri Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinyaproses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh siswa sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-banda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.
Adapun ciri – ciri pembelajaran tersebut terletak pada adanya unsur ­  unsur dinamis  dalam proses belajar siswa berikut ini :
a)      Motivasi belajar
b)      Bahan belajar
c)      Alat bantu belajar
d)     Suasana belajar
e)      Kondisi subyek yang belajar
Tabel 1.1 : Ciri-Ciri Umum Pendidikan, Belajar, dan Perkembangan
Unsur-Unsur
Pendidikan
Belajar
Perkembanagan
1.      Pelaku



2.      Tujuan



3.      Proses


4.      Tempat



5.      Lama Waktu

6.      Syarat Terjadi

7.      Ukuran Keber-hasilan

8.      Faedah



9.      Hasil
Guru sebagai pelaku mendidik dan siswa yang terdidik

Membantu siswa untuk menjadi pribadi mandiri yang utuh

Proses interaksi sebagai faktor eksternal belajar

Lembaga pendidikan sekolah dan luar sekolah

Sepanjang hayat dan sesuai jenjang lembaga

Guru memiliki kewibawaan pendidikan

Terbentuk pribadi terpelajar


Bagi masyarakat mencerdaskan kehidupan Bangsa

Pribadi sebagai pembangun yang produktif dan kreatif
Siawa yang bertindak belajar atau pebelajar


Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup


Internal pada diri pebelajar

Sembarang tempat



Sepanjang hayat


Motivasi belajar kuat


Dapat memecahkan masalah


Bagi pebelajar mempertinggi martabat pribadi

Hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring
Siswa yang mengalami perubahan


Memperoleh perubahan mental


Internal pada diri pebelajar

Sembarang tempat



Sepanjang hayat


Kemampuan mengubah diri

Terjadinya perubahan positif


Bagi pebelajar memperbaiki kemajuan mental

Kemajuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik

E.     Hubungan Fase Belajar dan Pembelajaran
Dalam rangka pembelajaran maka guru dapat menyusun acara pembelajaran yang cocok dengan tahap dan fase-fase belajar. Pola hubungan antara fase belajar dengan acara-acara pembelajaran tersebut dapat dilukiskan dalam tabel 1.3 berikut. Pola pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk pedoman pelaksanaan kegiatan belajar dikrelas. Guru harus msih menyesuaikan dengan bidang study dan kondisi kelas yang sebenarnya. Guru dapat memodifikasi seperlunya.
Tabel 1.3 : hubungan antara Fase Belajar dan Acara Pembelajaran
Perian
Fase Belajar
Acara Pembelajaran
Persiapan untuk belajar









Pemerolehan dan unjuk perbuatan







Retrival dan alih belajar
1.      Mengarahkan perhatian



2.      Ekspentasi


3.      Retrival (informasi dan ketrampilan yang relevan untuk memori kerja)

4.      Persepsi selektif atas sifat stimulus

5.      Sandi semantik

6.      Retrival dan respons

7.      Penguatan

8.      Pengisyaratan

9.      Pemberlakuan secara umum
Menarik perhatian siswa dengan kejadian yang tidak seperti biasanya, pertanyaan atau perubahan stimulus

Memberitahu siswa mengenai tujuan belajar

Merangsang siswa agar mengingat kembali hasil belajar (apa yang telah dipelajari sebelumnya)

Menyiapkan stimulus yang jelas sifatnya

Memberikan bimbingan belajar

Memunculkan perbuatan siswa

Memberikan balikan informatif

Menilai perbuatan siswa

Meningkatkan retensi dan alih belajar

2 komentar:

  1. halo... bsa terbitkan materi BELAJAR DAN PEBELAJARAN sampai habis gak kebetulan aq lg ada tugas, setelah materi Hubungan Fase Belajar dan Pembelajaran ????

    BalasHapus
  2. aq tunggu yah secepatnya .....

    BalasHapus